Senin, 18 April 2011
tradisi sedekah bumi di Blora
Tradisi
adalah suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu
wilayah, negara, kebudayaan, golongan/agama yang sama.
Hal yang paling mendasar dari
tradisi yaitu adanya informasi yang di teruskan dari generasi ke
generasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini, suatu
tradisi akan punah.
Masyarakat
jawa memang terkenal dengan beragam jenis tradisi atau budaya yang ada
di dalamnya. Baik tradisi cultural yang semuanya ada dalam tradisi atau
budaya jawa tanpa terkecuali. Dari beragam macamnya tradisi yang ada di
masyarakat jawa, hingga sangat sulit untuk mendeteksi serta menjelaskan
secara rinci terkait dengan jumlah trasi kebudayaan yang ada dalam
masyarakat jawa tersebut. Salah satu tradisi masyarakat jawa yang hingga
sampai sekarang masih tetap eksis dilaksanakan dan sudah mendarah
daging serta menjadi rutinitas bagi masyarakat jawa pada setiap tahunnya
adalah sedekah bumi atau biasa dikenal dengan gas deso. Tradisi sedekah
bumi ini, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di
pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang
orang jawa jaman dahulu. Ritual sedekah bumi ini biasanya dilakukan
oleh mereka pada masyarakat jawa yang berpotensi sebagai petani, nelayan
yang menggantungkan hidup keluarga dan sanak saudara atau sanak
keluarga mereka dari mengais riski dari memanfaatkan kekayaan alam yang
ada di bumi.
Bagi
masyarakat jawa khususnya para kaum petani dan para nelayan tradisi
ritual turun temurun yang di adakan setahun sekali atau tahunan semacam
sedekah bumi bukan hanya merupakan sebagai rutinitas atau ritual yang
sifatnya tahunan belaka. Akan tetapi, tradisi sedekah bumi mempunyai
makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah
menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang
tidak akan mampu untuk dipisahkan dari budaya jawa yang menyiratkan
symbol penjagaan terhadap kelestarian yang khas bagi masyarakat agraris
maupun masyarakat nelayan khususnya yang ada di pulau jawa. Kabupaten
Blora, adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Berjarak sekitar
127 kilometer sebelah timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan
langsung dengan Propinsi Jawa Timur.
Separuh
dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di
bagian utara, timur, dan selatan. Daratan rendah di bagian tengah
umumnya merupakan area persawahan. Sehingga pertanian merupakan sektor
utama perekonomian di Kabupaten Blora.
Di
Kabupaten Blora, tradisi sedekah bumi yang biasa di ssebut “gas deso”
oleh masyarakat Blora merupakan suatu tradisi tahunan yang setiap desa
berbeda-beda waktu pelaksaannya. Tergantung pada kapan desa tersebut
mengalami panen raya dan kemudian baru melaksanakan suatu tradisi
sedekah bumi tersebut, sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Yang
Maha Memberi Rejeki.
Pada
upacara tradisi sedekah bumi atau gas deso ini, tidak banyak peristiwa
dan kegiatan yang dilakukan didalamnya. Hanya saja, pada waktu acara
tersebut biasanya seluruh masyarakat sekitar yang merayakannya membuat
tumpeng dan jajanan khas daerah dan berkumpul menjadi satu di tempat
sesepuh kampung, di balai desa, sumur, waduk, makam sesepuh atau
tempat-tempat yang telah disepakati oleh seluruh masyarakat setempat
untuk menggelar acara ritual sedekah bumi tersebut. Setelah itu,
kemudian masyarakat membawa tumpang dan jajanan khas daerah tersebut ke
balai desa atau ke suatu tempat untuk di do’akan oleh seorang pemuka
agama atau sesepuh setempat. Usai didoakan oleh sesepuh atau pemuka
agama, kemudian kembali diserahkan kepada masyarakat setempat yang
membuatnya sendiri. Nasi tumpeng dan jajanan khas daerah yang sudah
didoakan oleh sesepuh kampung atau pemuka agama setempat tersebut
kemudian dimakan secara ramai-ramai oleh masyarakat yang merayakan acara
sedekah bumi itu. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang membawa nasi
tumpeng dan jajanan khas daerah tersebut pulang untuk dimakan beserta
sanak keluarganya di rumah masing-masing dan biasanya juga ada beberapa
kerabat atau teman yang bermain di saat sedekah bumi untuk meramaikan
suasana bersama sambil memakan jajanan atau makanan yang sudah
disediakan. Pembuatan nasi tumpeng dan jajanan khas daerah ini merupakan
salah satu syarat yang harus dilaksanakan pada saat upacara tradisi
tradisional itu.
Menurut Ibu Nanik Sukesi
Di
Kabupaten Blora, khususnya di Desa Bangkle tempat kelahiran saya,
terletak di pertengahan kota Blora, sekitar 1,5 kilometer ke arah timur
alun-alun kota Blora. Masyarakat sekitar masih mengadakan tradisi
sedekah bumi, sebagai tanda syukur mereka kepada Tuhan YME karena telah
diberi rejeki dan panen yang melimpah di tahun ini. Dengan adanya
sedekah bumi, biasanya masyarakat sekitar membuat suatu tumpeng dan
jajanan sedekah bumi atau biasa di sebut dengan jajanan pasar. Jajanan
pasar yang dibuat untuk acara sedekah bumi tersebut seperti pasung,
dumbek, bugis, dan masih banyak yang lainnya. Di akhir acara sedekah
bumi tersebut seusai berdoa, biasanya menyelenggarakan suatu kesenian,
di desa bangkle paling terkenal dengan kesenian barongan.
Biasanya
di desa bangkle acara sedekah bumi di selenggarakan di 2 tempat yaitu
di balai desa atau kelurahan dan di suatu makam sesepuh. Masyarakat
bangkle biasanya menyebut nama makam sesepuh itu dengan sebutan mbah
sentono, konon katanya jaman dahulu beliaulah yang menjaga daerah
bangkle.” Kata Bapak Karlin.
Di
acara tradisi sedekah bumi inilah yang terkadang dinantikan oleh
anak-anak muda atau anak-anak remaja seperti anak-anak SMA, SMP, dan
mungkin juga SD. Sering kali anak-anak SMA dan SMP membolos sekolah
hanya karena ingin menghadiri acara tradisi sedekah bumi tersebut,
padahal di acara sedekah bumi ini hanya ada makanan dan jajanan pasar.
Mungkin bagi mereka tradisi sedekah bumi itu suatu hal yang sangat
menyenangkan dan mengasyikan karena dengan acara ini mereka dapat
berkumpul dengan teman-teman yang lain dan terkadang menemukan teman
baru.
Menurut Deny Dwi Kurniawan
Di
tradisi sedekah bumi ini katanya ada keasyikan tersendiri karena dapat
berkumpul bersama dengan kerabat dekat dan teman-teman untuk menikmati
makanan yang disediakan dan dapat menikmati jajanan pasar. Dan dengan
adanya acara ini suasana keakraban antara satu sama lain akan lebih
erat, baik itu dengan sanak keluarga, kerabat atau teman, dan juga
dengan masyarakat sekitar atau di sebut juga dengan tetangga.
Menurut
masyarakat sekitar yang paling kental dengan tradisi sedekah bumi itu
adalah Desa Janjang, Kecamatan Jiken, Kabupaten blora.
Desa
janjang terletak di Pegunungan Kendeng Utara sekitar 20 kilometer kea
rah laut kota Blora. Kawasan itu teriri dari daerah bebatuan dan hutan
jati. Kondisi yang seperi ini membuat warga sulit memperoleh air setiap
kemarau. Lahan warga pun merupakan lahan tadah hujan yang hanya mampu
ditanami padi dua kali setahun. Tidak heran jika warga desa janjang
sangat menghargai tanaman pangan, terutama padi. Penghargaan itu
diwujudkan mulai dari tindakan yang paling sederhana yaitu tidak
menyiakan nasi setiap kali makan. Kalaupun tersisa, nasi itu dijadikan
makanan ayam.
Pertunjukan wayang krucil
Penghargaan
terbesar diungkapkan dalam sedekah bumi yang dilaksanakan setelah panen
padi. Warga desa menyebut ungkapan syukur atas pemberian Sang Maha
Hidup itu sebagai Manganan Janjang. Rangkaian Manganan Janjang dimulai
pada malam acara sedekah bumi dengan menampilkan wayang krucil di rumah
kepala desa dengan lakon Mbedah Nagari Makadam Lakon itu berkisah
tentang pertentangan antara pemeluk agama Nasrani dan Islam yang
berakhir dengan perdamaian. Ungkapan syukur tidak hanya dengan memberi
sedekah, melainkan juga memelihara kedamaian antarsesama manusia yang
berbeda latar belakang. Pada acara sedekah bumi dari pagi hingga sore,
rangkaian Manganan Janjang memasuki tahap hajatan yang di gelar di
halaman makam Jati Kusuma. Warga dan pengunjung membawa nasi urap,
tumpeng bucu, dan ayam panggang untuk dijadikan satu dalam sebuah
tempat.
Pada
saat itu, prgelaran wayang krucil kembali dilanjutkan. Pertunjukan itu
dipadukan dengan kupat luwar, melepas ikatan ketupat berisi beras kuning
dan uang receh dlam satu kali tarikan. Terurainya ketupat merupakan
symbol terlepasnya seseorang dari masalah. Seusai pertunjukan, nasi urap
yang semula dijadikan satu dibagikan kembali kepada warga dan
pengunjung dengan dibungkus daun jati. Sementara itu, warga Desa janjang
membagi-bagikan nasi dan urap itu dalam tampah untuk dimakan
bersama-sama. Warga dan pengunjung juga memperoleh pembagian air dari
gentong atau guci peninggalan leluhur desa. Nasi, daun jati, dan air
merupakan pemberian Sang Pencipta. Ketiganya dipercaya menjadi pertanda
kehidupan di tahun berikutnya. Jika nasi yang diberikan kurang,
menandakan paceklik panjang. Jika daun jati pembungkus kurang, pertanda
panen tembakau gagal. Begiu pula jika air yang diberikan tidak
mencukupi, berarti musim kemarau akan berlangsung lama.
Kisah Jipang Panaolan
Manganan
Janjang juga merupakan tradisi penghormatan kepada leluhur Eyang Jati
Kusuma dan Jati Suworo. Mereka berdua adalah saudara Pangeran Benawa,
Adipati Jipang Panolan, putra Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir. Kisah
kedua leluhur desa itu terkait erat dengan peristiwa Perang Jipang
(1549), pertempuran antara Kerajaan Pajang dan Demak melawan Jipang
Panolan yang saat ini menjadi nama desa di Kecamatan Cepu, Kabupaten
Blora. Waktu itu, Jipang Panolan dipimpin Arya Penangsang, sedangkan
Pajang-Demak dipimpin oleh Jaka Tingkir. Perang itu merupakan perang
saudara. Arya Penagsang merupakan cucu dari Raja Demak Sultan Trenggono
(1521-1546), sedangkan Jaka Tingkir ialah menantu Sultan Trenggono.
Akhirnya, Jaka Tingkir menang dalam pertemuan itu dan menjadi Jipanh
Panolan di wilayah Pajang. Wilayah itu diserahkan kepada Pangeran
Benawa. Pasca kekalahan Pajang dari Mataram, Pangeran Benawa mewarisi
Wulu Domba Pancal Panggung, kumpulan pusaka Pajang. Pusak-pusaka itu
disimpan dalam guci buatan China. Seiring berkembangnya Jipang Panolan,
pusaka lambang kejayaan Jipang Panolan dicuri kadipaten Rajegwesi,
sekarang disebut dengan Kabupaten Bojonegoro. Kedua kadipaten itu kedua
kadipaten itu dibatasi Sungai Bengawan Solo.
Pangeran
Benawa memerintahkan saudara-saudaranya, antara lain Pangeran Jati
Kusuma dan Jati Suworo, mencari pusaka itu. Mulailah Jati Kusuma dan
Jati Suworo mengembara untukmenemukan pusaka peninggalan Pajang.
Perjalanan pencarian itu berjuang di Desa Janjang. Jati Kusuma dan Jati
Suworo menetap di desa yang berada di puncak bukit sembari mengajarkan
pengetahuan tentang hidup kepada masyarakat sekitar.
Menurut
adat istiadat dalam tradisi atau budaya ini, di antara makanan yang
menjadi makanan pokok yang harus ada dalam tradisi ritual sedekah bumi
adalah nasi tumpeng dan ayam panggang. Sedangkan yang lainnya seperti
minuman, buah-buahan dan lauk-pauk hanya bersifat tambahan saja, tidak
menjadi perioritas yang utama. Dan pada acara akhir, nantinya para
petani biasanya menyisakan nasi, kepala dan ceker ayam, ketiganya
dibungkus dan diletakkan di sudut-sudut petak sawahnya masing-masing.
Dalam
puncaknya acara ritual sedekah bumi diakhiri dengan pertunjukan
Barongan, Wayang (wayang kulit atau wayang krucil) atau Tayub yang
merupakan ciri khas kesenian Blora dan kemudian melantunkan doa
bersama-sama oleh masyarakat setempet dengan dipimpin oleh pemuka agama
setempat atau sesepuh kampung yang sudah sering dan
terbiasa memimpin jalannya ritual tersebut. Ada yang sangat menarik
dalam lantunan doa yang ada dilanjutkan dalam ritual tersebut. Yang
menarik dalam lantunan tersebut adalah kolaborasi antara lantunan
kalimat-kalimat Jawa dan yang dipandukan dengan khazanah-khazanah doa
yang bernuansa Islami.
Ritual
sedekah bumi yang sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat di Kabupaten
Blora ini merupakan salah satu jalan dan sebagai symbol penghormatan
manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan. Menurut cerita,
para nenek moyang orang jawa jaman dahulu, “ Tanah itu merupakan
pahlawan yang sangat besar bagi kehidupan manusia di muka bumi. Maka
dari itu tanah harus diberi penghargaan yang layak dan besar. Dan ritual
sedekah bumi inilah yang menurut mereka sebagai salah satu symbol yang
paling dominan bagi masyarakat kabupaten Blora khususnya para petani
untuk menunjukkan rasa cinta kasih saying dan sebagai penghargaaan
manusia atas bumi yang telah member kehidupan bagi manusia”. Selain itu,
sedekah bumi dalam tradisi masyarakat Blora juga merupakan salah satu
bentuk untuk meuangkan serta mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan YME
atas nikmat dan berkah yang telah diberikan-Nya. Sehingga seluruh
masyarakat Blora bisa menikmatinya.
REFERENSI
Tetangga atau masyarakat sekitar.
Untuk sekarang musim pancaroba:
BalasHapusTips Ampuh Agar Anak Tetap Sehat Pada Cuaca Jahat
Waspada 11 Penyakit Yang Menyerang Organ Intim Wanita
BalasHapusFaktor Penyebab Gagal Ginjal
BalasHapusIbu Hamil Terkena Penyakit HIV
Batas Protein Dan Kalsium Bagi Penyakit Ginjal Kronis
Gejala Gangguan Otak Akibat Penyakit Epilepsi
Cara Melakukan hal hal Otak Anda
Obat Radang Usus Buntu Tanpa Operasi
Obat Pipi Bengkak Pada Anak
BalasHapusObat Untuk Mata Merah Dan Katarak
Gejala Penyakit Refluks Empedu
Efek Dari Ganja Merokok Atau Dimakan Oleh Ibu Hamil
BalasHapusDampak Dan Efek Ganja Untuk Ibu Hamil
Pengertian Folat Untuk Cacat Tabung Saraf Pada Bayi
Hasil Setelah Donor Ginjal Dan Efek Samping
Manfaat Telur Putih Untuk Ginjal
BalasHapusEfek Samping Operasi Bariatrik
BalasHapusBariatik Berat Badan
Operasi Bariatrik
Efek Samping Dari Bariatrik
Operasi Gagal Ginjal
BalasHapusObat Herbal Keratosis Pilaris Pada Anak Dan Dewasa
BalasHapusObat Herbal Penyakit Erysipelas
Obat Herbal Azoospermia Sperma Kosong
Obat Kanker Rahim Herbal QNC Jelly Gamat Terima kasih semoga informasi yang kami bagikan bisa bermanfaat.
BalasHapusI really like all oof the points you made.
BalasHapusobat liver kronis
obat polip usus besar
Penderita Penyakit Ginjal Dilarang Makan Belimbing
Tips Sehat Untuk Ibu Hamil Penderita Miom
Yoga Untuk Membantu Mencegah Hipertensi
Obat Miom Paling Mujarab Tanpa Operasi
BalasHapusKami memiliki solusi alami dan tepat tanpa efek samping untuk membantu mengobati keluhan sakit yang miom yang Anda derita. Kandungan yang terdapat di dalamnya mampu menghasilkan khasiat yang luar biasa untuk membantu mengatasi miom hingga tuntas.