27 Maret, 2015

HIKMAH HARI GURU

Ketika Kalian Lebih Berharga Daripada Berlian

Wini – Rabu, 5 Muharram 1433 H / 30 November 2011 09:40 WIB
Assalamualaikum Wr. Wb
“Mereka punya uang, tapi aku… Punya Kalian” “Ini gurunya anak saya,” dengan wajah bangga seorang bapak mengenalkan saya pada kawan-kawannya yang menunggu di sebuah airport di Kuala Lumpur. Dengan santun saya mengangguk dan kemudian minta ijin berlalu. Dengan bawaan yang cukup berat berupa buku-buku beraneka ragam, cukup menjadikan alasan bagi saya untuk segera berlalu dari keramaian dan segera duduk tenang di kursi tunggu. Lamunanku mulai terbit teratur antara lain :
Lamunan 1 :
‘Guru dan buku,’ Perpaduan yang sangat ideal, aku tak habis pikir mendengar salah seorang guru di
sebuah sekolah tidak suka membaca buku. ‘Akh bagi saya cukup dengan membuat rangkuman saja dan mengajar sesuai kisi-kisi yang sudah dituliskan,’ sergahnya ketika aku memicingkan mata, dengan raut tidak setuju.
Lamunan 2 :
Guru, jabatan yang disukai anak-anak perempuan kecil yang kerap menirukan tingkah polah sang guru, namun jabatan yang tidak diimpikan dan tidak menjadi gengsi bagi anak muda jaman sekarang.
Lamunan 3 :
Guru, sosok yang ditakuti orangtua murid, karena nasib dan masa depan anaknya ada di tangan sang
guru, terkadang malah lebih takut pada guru yang lembut daripada Satpam berkumis di pagar sekolah.
Lamunan 4 :
Guru, harus mengajar lebih dari sejumlah lingkaran yang bisa diraihnya, tak hanya mengejar nilai
tinggi, namun juga mendidik akhlaknya, memecahkan masalah anak didiknya, ikut sedih dalam
perceraian orangtuanya, ikut berduka dengan kematian kucingnya. Ya, guru selalu menghayati
problema sang anak didik.
Lamunan 5 :
Guru, ditangannya terdapat sejuta memory yang bisa diciptakan untuk membentuk karakter dan
kepribadian seorang anak.
Lamunan 6 :
Guru bukan pembantu. Tugas utama mendidik anak berada di tangan orangtua, tak dipungkiri guru
yang baik akan menghasilkan anak yang baik, namun dukungan orangtua yang baik akan menjadikan si anak sangat baik. Hanya orangtua suka lupa menyamakan sang guru dengan pembantu, terutama di kindy. Sosok guru nampak seperti setingkat diatas babysitter : Pekerjaan mendidik ditambah dengan membasuh baju anak yang kena ompol, kasih sayang dilihat dengan mata sebelah. Ingat guru bukan pembantu.
Lamunan 7 :
Guru bekerja dari pagi hingga petang : ditambah dengan adanya blackberry menjadikan kerja-kerja
semakin panjang bahkan waktu untuk anak didik lebih banyak daripada waktu untuk anak sendiri.
Lamunan 8 :
Guru, menjadikan bermutu dan berkualitas dalam seluruh waktunya membutuhkan usaha yang
sangat besar, namun hanya dengan bekal niat dan ikhlas saja, maka semua yang dilakukan hari itu
seketika menjadi amal jariyah. Seperti Midas, apapun yang disentuhnya menjadi emas.
Lamunan 9 :
Menurutku: tak adil bila sebuah sekolah hanya menerima murid bernilai sangat tinggi, hanya
menerima murid-murid yang sangat pandai saja. Bagiku: guru yang baik adalah guru yang mendidik
dari tidak bisa menjadi bisa. Bukanlah guru bila hanya mengajar anak yang sudah bisa dan terus
melanjutkan pada bab-bab berikutnya tanpa peduli ada anak yang termangu memandang bukunya,
seperti penumpang yang ketinggalan kereta.
Dan lamunanku di bandara Kuala Lumpur terhenti sampai disitu, ketika aku melihat sebuah majalah
yang didalamnya ada iklan tentang sebuah sekolah internasional di Bali, sangat mewah dan indah.
Terbersit sedikit rasa iri diujung tepi kiri hatiku… “Enak yah bila punya gedung sekolah yang mewah dan besar seperti ini, tidak bocor dan tidak merasa malu untuk menerima tamu.” Namun, segera aku beristighfar sembari mengembalikan majalah itu pada tempatnya. Aku berpikir “orang lain punya gedung bagus dan mewah untuk sekolahnya, namun aku hanya punya guru-guru bermutu yang tulus dan mudah dalam melakukan kerjanya.”
“Kalau mereka punya gedung dan uang, aku lebih bahagia daripada mereka, karena aku punya
kalian,” gumamku sambil memandangi blackberryku dan melihat isian picture dalam grup guru-guru
disekolahku.
Terlihat kreatifnya mereka yang lebih kreatif daripada yang diharapkan, dan ketika didalamnya
terdapat dedikasi maka kekuatan mengajar menjadi berlimpah dengan sedikit power bernama cinta
karena dakwah. Itulah guru-guruku yang sederhana namun mewah.
Dimataku mereka terlihat indah, walau aku sadar, kita bernaung di sebuah sekolah yang bergedung
sederhana namun berselimutkan cinta. Tak ada rasa sesal, karena aku tahu, ketika JISc ada karena Allah menghendaki, maka akan disediakannya rencana yang sangat indah yang terkadang ada diluar
skenario kita sebagai manusia. Wallahua’lam bishowab.
Selamat Hari Guru… Bagiku, setiap waktu adalah harimu
(Sore dalam perjalanan menuju JIBBs, sambil membawa 3 bungkus hadiah untuk pemilihan guru
terbaik di JIBBs)
Wassalamualaikum Wr. Wb
Mam Fifi,
(Yang mencintaimu dengan sederhana, yang bangga memiliki kalian, guru-guru yang bermutu)
Kalau mereka punya uang maka aku punya kalian… Lebih berharga daripada berlian…

Manfaat Shalat Dhuha

Wulan Desianti Kimisworo – Rabu, 24 Syawwal 1435 H / 20 Agustus 2014 08:57 WIB
sigitAss Ustad,,,,
saya mau bertanya apa manfaat sholat dhuha & apa saja makna dari sholat dhuha tersebut???
oya satu lagi ustad,,,apakah di perbolehkan jika kita jarang untuk sholat subuh tapi untuk sholat dhuha kita sering melakukannya….(hampir tiap hari sholat dhuha )
sekian dulu pertanyaan dari saya ustad,,,
Ass…
Hamba Allah
Waalaikumussalam Wr Wb
Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.
Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.
Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.
Berbeda dengan shalat shubuh maka tidak ada perbedaan dikalangan ulama bahwa ia adalah wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya dan berdosa jika ditinggalkan. (baca : Cara Mengganti Shalat Yang Ditinggalkan).
Dengan demikian tidak dibenarkan bagi seorang yang hanya mengerjakan shalat dhuha yang kedudukannya sunnah sementara dirinya meninggalkan shalat shubuh yang kedudukannya lebih tinggi darinya yaitu wajib.
Wallahu A’lam
-Ustadz Sigit Pranowo Lc-

25 Maret, 2015

TAHAJUD

kian sepi
makin sunyi
tersembunyi
lesu
lelap...
nach......saatnya beraksi,
perlahan kakiku kuinjakkan kasur
perlahan pula kugeser badanku
yang seharian lelah bekerja
kusingkirkan rayuan setan
yang terus menggoda untuk menutup mata
ayo...ayo....bangun,
dan kulangkahkan kakiku menuju kamar kecil
benar-benar kecil
kubuat biar semangat membesar
untuk tahajud, untuk merajut, untuk merenggut
ridlo-Mu ya Rabb.....
 ....PERLAHAN....
setengah mengantuk dibawah sinar lampu bolam
kutegar......kusingkirkan rayuan setan
alhamdulillah...kumulai solatku
kucoba khusuk menghadap Mu....
'usholli sunnatahajudi rokataini lillahi taala...."
ku menangis......ingat dosa dosa yang kulewati
ku bersedih kenapa ibadahku terasa kurang
ya Rob....ampunnilah hambamu...
limpahkan rizqi melimpah dan halal
semua atas ridlo Mu
amiin